ASAL USUL KENTONGAN
|
ditemukannya atau merebaknya alat komunikasi modern seperti
telephone. Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut jidor adalah alat
pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang dipahat.
Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak
jauh,morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya. Ukuran kentongan tersebut
berkisar antara diameter 40 cm dan tinggi 1,5 M – 2 M. Kentongan sering
diidentikkan dengan alatkomunikasi zaman dahulu yang sering dimanfaatkan oleh
penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan. Sejarah Menurut
Moerjtipto, th 1990. Sejarah budaya kentongan sebenarnya dimulai sebenarnya
berasal dari legenda Cheng Ho dari Cina yang mengadakan perjalanan dengan misi
keagamaan. Dalam perjalanan tersebut, Cheng Ho menemukan kentongan ini sebagai
alat komunikasi ritual keagamaan. Penemuan kentongan tersebut dibawa ke China,
Korea, dan Jepang. Kentongan sudah ditemukan sejak awal masehi. Setiap daerah
tentunya memiliki sejarah penemuan yang berbeda dengan nilai sejarhnya yang
tinggi. Di Nusa Tenggara Barat, kentongan ditemukan ketika Raja Anak Agung Gede
Ngurah yang berkuasa sekitar abad XIX menggunakannya untuk mengumpulkan massa.
Di Yogyakarta ketika masa kerajaan Majapahit, kentongan Kyai Gorobangsa sering
digunakan sebagai pengumpul warga. Di Pengasih Jogjakarta, kentongan ditemukan
sebagai alat untuk menguji kejujuran calon pemimpin daerah. Di masa sekarang
ini, penggunaan kentongan lebih bervariatif. Manfaat Kentongan Awalnya, kentongan
digunakan sebagai alat pendamping ronda untuk memberitahukan adanya pencuri
atau bencana alam. Dalam masyarakat pedalaman, kentongan seringkali digunakan
ketika surau-surau kecil atau sebagai pemanggil masyarakat untuk ke masjid bila
jam sholat telah tiba. Di masjid, biasanya kenthongan merupakan pelengkap
bedhug yang biasanya dipukul sebelum bedhug dibunykan. Sedangkan di
mushola-mushola, kentongan lbih banyak terlihat sendirian tanpa adanya bedhug.
Ada kisah menarik dari masa dahulu tentang kentongan dan bedhug, pada sebagian
masyarakat Islam alat pemanggil jama’ah sholat ini sering dijadikan media
sebagi lomba pemukul bedhug. Kenthonganpun menjadi alat pelengkap media lomba
yang menghasilkan suara lebih bagus. Entah sekarang masih ada atau tidak, karena
kini masyarakat terlebih generasi mudanya lebih gandrung dengan teknolgi.
SUMBER : http://alfinlatife.blogspot.com/2012/08/asal-usul-kentongan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar